Instrumen Islam Jaman Sekarang
Seperti sudah sering kali terjadi, muslim memakai penemuan² kita untuk melawan kita dalam usaha untuk menjatuhkan masyarakat yang juga menciptakan mereka. Karena muslim tidak punya satupun hal yang bisa ditawarkan pada dunia, dan dengan demikian tidak mampu bersaing dalam dunia ide², maka mereka memperalat kesuksesan kita sendiri agar berbalik melawan kita, juga dalam usaha untuk melemahkan kita sedemikian sehingga mereka bisa memaksakan agama purba abad ke-7 mereka pada kita.
Tidak punya senjata atau misil ciptaan mereka sendiri, mereka pakai pesawat terbang kita untuk menghancurkan menara kembar WTC dan membunuh ribuan orang dalam usaha tersebut. Mereka pakai alat transportasi massa (bus/kereta api) untuk dipasang bom dan mengakibatkan kehancuran dan korban yang banyak. Mereka menyerang sekolah² barat, sekolah anak² dengan memakai senjata² yang disempurnakan oleh orang² Rusia.
Tidak punya senjata atau misil ciptaan mereka sendiri, mereka pakai pesawat terbang kita untuk menghancurkan menara kembar WTC dan membunuh ribuan orang dalam usaha tersebut. Mereka pakai alat transportasi massa (bus/kereta api) untuk dipasang bom dan mengakibatkan kehancuran dan korban yang banyak. Mereka menyerang sekolah² barat, sekolah anak² dengan memakai senjata² yang disempurnakan oleh orang² Rusia.
Mereka memperalat ‘rasa hormat’ barat terhadap agama² untuk mempromosikan propaganda kebencian yang menginspirasi anak² muda mereka agar melakukan tindakan² brutal terhadap kumpulan² penganut agama lain. Mereka memakai internet untuk berkomplot, berencana dan memerintahkan tugas yang jika sukses akan menghancurkan infrastruktur² agama tersebut.
Mereka memakai hasil² efisiensi produksi mobil murah dan hasil² konstruksi² jalan untuk meluncurkan senjata paling keji mereka, bom mobil bunuh diri, yang sudah jelas berhasil menghancurkan jalanan² Afghanistan hingga sulit dilewati roda kereta keledaipun.
Diluar dari hasil pembelian minyak (yang dikembangkan oleh barat) digabungkan dengan bantuan² dunia barat pula, negara² Arab masih juga tidak mampu memberi makan penduduk mereka, malah bergantung sepenuhnya pada produksi makanan barat, sementara mereka malah bekerja keras untuk menghancurkan negara² dan masyarakat² yang membeli minyak mereka, yang memberi mereka bantuan makanan, yang menolong para penduduk muslim miskin mereka.
Mereka membenci dan menyalurkan kebencian itu pada mekanisme dan budaya yang sebenarnya telah membuat mereka punya kenyamanan dan kebebasan untuk berkonsentrasi penuh dalam jihad mereka. Mereka bergantung pada ekonomi, kebebasan dan transportasi yang sukses untuk meluncurkan sel² teroris mereka. Jika dan kalau mereka bisa punya senjata pemusnah masal untuk membunuh lebih banyak lagi kafir, maka pastilah keahlian yang mereka punya itu adalah hasil pencurian.
Sengsaralah dunia jika mereka sampai berhasil, jika cita-cita utopia mereka itu tercapai (kafir semua mati atau masuk islam), mereka akan kembali ke peperangan antar suku mereka yang tiada akhir, peperangan antara kelompok² muslim yang mereka tuduh sebagai muslim sesat.
Akan ada kemiskinan tiada akhir, kelaparan dan penyakit. untuk mencapai akhir tersebut, terdapat alat²/senjata² utama yang digunakan oleh para teroris dalam usaha mereka untuk menghancurkan ‘para penyokong’ mereka, diantaranya adalah.
1. Kebodohan
Senjata paling utama dalam pergerakan penyebaran islam adalah keharusan absolut untuk membuat korban²nya tidak sadar bahwa agama islam sebenarnya merencanakan kemusnahan kaum kafir.
untuk melengkapi penipuan ini, sekelompok besar islam ‘moderat’ terus menerus mengocehkan pengakuan² menggelikan bahwa “islam berarti damai’ dengan demikian mempertahankan non muslim untuk benar² membaca Quran, Sirat, Hadis atau untuk benar² mengamati kedalam sejarah mereka 1400 tahun belakangan ini. Para islamis juga menyangkal atau mengabaikan konsep “abrogasi”, yang mana menjadi metoda antar-islam yang universal untuk menggantikan aspek² agama mereka yang toleran dengan aspek² yang menuntut tindak kekerasan dari para muslim dalam membasmi dan menaklukan kaum kafir.
2. Para pendukung Kebebasan Sipil dan Hak² Pribadi
Kelompok ini tanpa sadar bergabung dengan taktik dan metoda para islamis. Dengan menentang semua aspek dari Patriot Act (Undang² di negara Amerika yang membolehkan pemerintah menyidik dan menyelidik warganya), kebebasan sipil diprioritaskan agar secara efektif menentang pengungkapan diri kita pada ancaman yang sebenarnya, dengan tujuan untuk melindungi amerika dari ancaman yang kata mereka ‘sebenarnya tidak ada’ demi kebebasan.
Kebodohan yang mendorong orang² ini untuk menentang pemasangan kamera ditempat² publik seperti yang pernah terjadi dalam pemboman di London. New York Civil Liberties Union (Persatuan kebebasan Sipil New York) menyiapkan tuntutan federal atas kebijakan kota New York yang secara acak memeriksa tas² para penumpang subway. Para idiot ini tidak sadar telah menjadi alat yang tepat bagi para teroris islam. Mereka berperan serta bersama para teroris dalam tuntutan hak² sipil agar para teroris itu bisa naik sistem transportasi tanpa terdeteksi, tanpa takut tas mereka diperiksa atau foto mereka direkam.
3. Para Liberal Garis Keras
Para demokrat liberal dibutakan oleh hasrat mereka akan kekuasan dan/atau kebencian mereka pada Bush hingga dengan mudah ditipu/dipengaruhi sampai mendukung agenda² para islamis. Demokrat besar seperti Zell Miller tidak ada bedanya, sedikit sekali yang mau mengerjakan PR mereka untuk menyidik hati dan perasaan musuh, musuh yang mana dengan pasti akan membunuh mereka jika berkuasa.
Bukannya memakai istilah seperti ‘multikultur’ untuk mengutuk manusia paling toleran, mereka malah mampu memelintir istilah tersebut untuk mendukung masyarakat paling fanatik didunia, Islam. Mereka menuntut respek dan penghormatan akan Kitab/Buku Quran sementara para pengikut buta kitab tersebut membakari buku² pengritik islam dan membunuhi para penulisnya.
Untuk melawan gerakan hitam demikian tidak mesti memakai otak, khususnya untuk kaum yang mengaku ‘progresif’. Malah, mereka terus mensejajarkan diri mereka dengan filosofi mati dan kehancuran yang mewakili kutub berlawanan dari setiap pembicaraan demokratis. “Relativisme Moral” (yang menjadi fondasi bagi yang disebut “political correctness”) didasarkan hanya pada sebuah kebohongan, tapi terus saja disambut oleh kaum kiri.
Dasar pikiran dibelakang “Relativisme Moral” adalah bahwa tidak ada hal jahat ataupun baik, dan dengan demikian hal tersebut tidaklah bisa diukur. Argumen omong kosong demikian menjadi opium bagi orang² lemah pikiran dan moral. Dengan mengabaikan akal sehat dan nurani, mereka yang setuju dengan argumen omong kosong itu berpikir bahwa mereka lebih pintar, yang benar adalah bahwa mereka hanya membuktikan betapa korupnya pikiran mereka.
Pemikiran demikian berjasa bagi pelemahan prinsip² dimana demokrasi kita berdiri, dan dengan demikian membantu musuh²nya mempercepat kehancuran demokrasi. Pihak² jahat yang berusaha mengakhiri demokrasi dan mengembalikan kekalifahan mendapatkan bahwa sangatlah mudah mendapatkan kerja sama dari orang2 idiot (useful idiot) dipihak kiri ini.
4. Program Kesejahteraan Sosial
Yasin Hassan Omar, pencari suaka orang somali, adalah pembom Warren Street 7/7 London yang tertangkap kamera. Omar, yang terakhir terlihat melompati penghalang distasiun Warren Street, berbagi apartemen/flat dengan pembom bus no. 26, Ibrahim, yang pindah keflat tersebut bersama dia 2 tahun lalu. Omar mendapatkan uang kesejahteraan rumah sebesar £88/minggu untuk membayar flatnya sejak 1999, dan juga menerima dukungan finansial lainnya, kata pegawai imigrasi.
Jadi selama enam tahun para pembayar pajak Inggris telah mendanai persiapan Omar, untuk membunuh, sebesar £27.456 (hampir US$ 48ribu) dalam bentuk sewa flat, plus dukungan keuangan lainnya.
Program Kesejahteraan sosial pihak Barat secara luas diperalat oleh imigran muslim seluruh dunia, yang cukup ahli dalam mengeksploitasi program² demikian. Dalam skala nasional, bantuan keuangan Eropa dan Amerika bagi makhluk² tersebut, seperti otoritas Palestina, tidak semuanya disimpan di akun bank² asing dari para pemimpin korup.
Sebagian dana tersebut malah dipakai untuk membiayai hidup para teroris dan senjata²nya. Sisanya, yang membayar untuk keamanan, terbuang percuma karena hanya berupa pintu putar magis belaka yang diterapkan bagi semua narapidana Palestina sementara mereka sendiri menolak untuk menghadapi/melucuti kelompok² teroris.
Pemerintah US/Eropa yang mudah dikelabui berjuang keras untuk mematuhi tuntutan² Palestina akan lebih banyak lagi uang, peralatan, training dan infrastruktur, seolah-olah agar mereka bisa melakukan apa yang amerika minta mereka untuk lakukan (yang sebenarnya tidak berniat untuk mereka lakukan).
5. Media Mainstream
Kelihatannya sebagian besar publikasi dan siaran, pertama-tama harus liwat sebuah prisma, prisma yang terdiri dari para penganut “political correctness”, dalam usaha untuk mempertahankan publik dalam mengetahui dan mengenali musuh sesungguhnya.
Kebanyakan sosialis, atau paling tidak orang² anti-Bush/anti-militer, banyak juga ‘jurnalis’ memperolok anak² kita sendiri dengan buruknya sambil memberi perlindungan pada para teroris dengan menyebut mereka sebagai pemberontak revolusioner/insurgent. Fokus tersebut tidaklah berpengertian secara dalam, kecuali jika pengertian yang dimaksud adalah Bush berbohong, Islam artinya damai dan Amerika bersalah.
Semua iniadalah alat paling efektif untuk mencuci otak orang barat, dan sekalian menolong para teroris menjatuhkan mereka. Semua media bebas akan ditundukkan dan setiap jurnalis akan jadi yang pertama yang dipancung jika “United Caphilah of America” atau “Islamic States of America” berdiri.
6. Akademi
Dengan menolak mengajarkan fakta sejarah yang tidak berat sebelah/dipelintir tentang sejarah Islam, juga tentang dibesar²kannya sistem totaliterianisme yang sebenarnya gagal, akademi² utama menjadi kepanjangan tangan yang penting bagi pergerakan islam.
Sampai anak² kita mengerti bagaimana mengidentifikasi totaliterianisme dalam segala bentuknya dan untuk mengerti dengan jernih metoda² dan taktik² yang dipakai sistem tersebut untuk mencuci otak orang banyak, mereka masih ada dalam risiko untuk menjadi alat (tanpa mereka sadari) dari sistem demikian.
Misinformasi, pelintiran dan propaganda sangat penting bagi tujuan² islamis dan mengontrol opini publik yang tanpa semua itu akan bisa dengan mudah mengenali ancaman serta tindakan untuk memeranginya. Akadmia (dan media golongan kiri) adalah alat suka rela yang dengan teliti ditanam dan dengan ahli diperalat untuk melakukan fungsi² vital tersebut.
7. Penjual/Pemakai Obat Bius
Badan intelijen mengatakan bahwa keuntungan dari obat bius yang dikirim lewat Afghanistan dipakai al Qaeda dalam melakukan serangan 9/11. Produksi opium di Afghanistan terus mendanai usaha² teroris Taliban.
Sementara mengutuk barat demi membenarkan usaha² mereka untuk menggantikan hukum barat dengan Sharia, para islami juga berperan besar menyumbang keruntuhan barat dengan memompa obat bius kelingkungan perumahan kita. Mereka melakukannya dengan kesadaran penuh akan efek sosial/pribadi dengan penjualan tersebut.
Mereka terus mempromosikan dan mengeksploitasi ketergantungan kita akan minyak arab, hingga mereka bekerja keras untuk menghancurkan moral anak² kita lewat kecanduan obat dan semua penyakit yang berkaitan dengan pemakaian obat bius tersebut. Pembunuhan, kafir, beri narkotik, perkosa, jarah, perbudak, apapun itu, semuanya sama saja bagi para islamis.
Para pengikut setia islam yang mengikuti contoh dan petunjuk ‘nabi’ mereka diajarkan bahwa ada dua standar moral yang terpisah; satu yang mengatur hubungan antara muslim dan satunya lagi yang mengatur hubungan antara muslim dan non muslim, dalam dua hal ini hampir semuanya berlaku berbeda.
Ada hubungan yang sangat beda antara teroris islam dan kriminal, khususnya yang berhubungan dengan obat bius. Baru saja terungkap bahwa Bin Laden berusaha memakai tempat² islamis dalam hubungannya dengan rantai narkotik dunia, pengiriman kokain dari Columbia, untuk meracuni lebih banyak lagi orang barat, tapi bisa dicegah oleh para pedagang obat bius kartel Columbia yang lebih berhaluan ke bisnis.
8. Peranakan/Rahim
Rahim wanita adalah salah satu inkubator utama islam. Bagi semua binatang dan insek, tingkat reproduksi adalah komponen utama dalam penentuan sukses spesies, yang menentukan tingkat dominan atas kelompok lain.
Islamis memperbudak dan mendominasi wanita, memakai mereka untuk menyiarkan islam secara demografis. Dengan fatwa suci dan norma² budaya, para muslim secara teliti mengontrol wanita muslim dan tingkat reproduksi mereka.
Poligami dan sikap memperbudak para muslimah, membuat mereka hanya menjadi pabrik anak saja, untuk menghasilkan material mentah yang diperlukan islam demi tujuan² dan penyebaran²nya. Pria muslim juga dengan suka rela, jika tidak bisa disebut antusias, merekrut wanita kafir agar menambah koleksi bahan mentah mereka. Tentu saja, memikat para wanita dengan ketergantungan ataupun dengan kriminalitas (perkosaan) dianggap bagian dari jihad islam.
Sukses lewat umpan demikian juga memperkuat islam sekaligus memperlemah musuh²nya. untuk menjamin suksesnya penundukan rahim wanita, islam mendorong penyunatan wanita, pemukulan istri, mengecilkan keinginan untuk berpendidikan dan bekerja bagi wanita, mencegah agen² gerakan wanita dan menyarankan gadis² muda untuk dinikahkan.
Gadis muda yang masih mentah secara emosi dan psikologi lebih mudah dimanipulasi dan dikontrol, untuk menjadi budak virtual bagi suami mereka dan islam. Islam sangat mengenal dengan baik dimana kekuatan mereka sesungguhnya bergantung, itu sebabnya kenapa wanita muslim yang menikah atau berhubungan dengan kafir berhak dibunuh demi kehormatan keluarga atau dihukum mati dipengadilan sharia.
Hubungan pria muslim dengan wanita kafir didorong dan dipuji sebagai satu bentuk lain dari jihad, tapi hubungan wanita muslim dengan pria kafir dicegah habis-habisan. Anda hitung saja sendiri. Sebuah dokumen penting yang harus dipelajari oleh para wanita kafir untuk mencegah terbujuknya mereka kedalam islam adalah “Confessions of a Former Islamist” (Pengakuan para bekas muslim) oleh Ahmed Shalakamy.
9. Kekerasan, Teror dan Intimidasi
Selama 1400 tahun ini, metoda paling utama untuk membuat orang masuk islam, menyebarkan islam dan memiliki massa islamik yang besar tetaplah sama, yaitu metoda yang dipakai langsung oleh Muhammad dan para begundalnya pada awal pendirian kultus agama ini.
Metoda efektif ini diteruskan oleh para kalifah “rightly-guided” setelah kematian bossnya dan juga oleh setiap para pengikut setia islam. Tulisan² sejarah dan kejadian2 belakangan ini yang banyak yang mendokumentasikan fakta mengejuntukan ini tanpa keraguan sedikitpun.
Tindakan kriminal islam atas peperangan, penganiayaan, pembunuhan, perkosaan, penjarahan dan perbudakan memenuhi berjilid² buku sejarah. Pilih saja beberapa buku akademis dan artikel untuk membiasakan diri anda dengan sejarah keji yang mendukung islam. Bukan kebetulan bahwa metode² ini diteruskan sekarang, karena metode² itu sudah menjadi bagian tak terpisahkan dari teologi inti Quran.
10. Demokrasi Itu Sendiri
Kebebasan agama, kebebasan pendapat dan berbicara, kebebasan pergerakan dan persekutuan, kebebasan media pers, hak pribadi, perlindungan dari penggeledahan tanpa alasan, Hak legal, semuanya merupakan alat berguna bagi para islamis. Semua kebebasan/hak² ini tidak ada di Iran, dan akan dengan cepat menghilang jika para islamis berhasil mendirikan basis politis mereka untuk mencapai runtuhnya konstitusi US.
Sementara ini, mereka belum begitu terbiasa dengan kebijakan masyarakat kita yang terbuka, yang bisa dengan bebas bagi mereka untuk melakukan taqiya, melindungi pejihad, dan menolong mereka untuk berkuasa. Semua kebebasan ini harus diseleksi dan dipertimbangkan lagi dengan hati-hati jika menyangkut masalah islam, untuk mencegah agar tidak diperalat oleh ideologi iblis mereka yang menyamar sebagai agama.
Sementara orang non muslim akan menganggap pemakaian semua alat² ini sebagai pelanggaran hak asasi manusia, islam memberi hak istimewa bagi muslim untuk memakai semua instrumen² ini untuk memperluas dominasi islam terhadap kemanusiaan.
Pemerintah barat, institusi, teknologi, dan keluarga², semuanya harus dilindungi dari penganiayaan dan penyalahgunaan semua instrumen² ini oleh islamis. Langkah pertama adalah menutup semua kelemahan² kita yang bisa dipakai untuk tujuan islam, dan pemelintiran pengenalan ancaman serta pendidikan komperhensif kita sendiri.
Kita secara harafiah, benar² mengundang lebih banyak penyalah gunaan tersebut jika kita menolak mengenali dan menghadapi instrumen² dan metoda² yang dipakai para islamis untuk memperlemah dan menghancurkan peradaban yang kita kenal. Mekanisme fisik dan legal harus dicari dan dikembangkan untuk mencegah para islamis mempengaruhi ketergantungan dan infrastruktur kita untuk melawan kita sendiri, sambil tetap mempertahankan nilai² inti demokrasi.
Islam layak diperlakukan sebagai apa yang layak bagi kriminal, bukannya dipelihara dan dihormati sebagai agama “besar”. Tidak melakukan apa-apa bukanlah suatu pilihan, karena islam adalah racun bagi demokrasi, keluarga, lingkungan dan keseluruhan cara hidup kita.
No comments:
Post a Comment